Umur band bertambah, Mocca kembali luncurkan Album ke 6

Mocca, band asal kota bandung lepas album ke-6 berjudul Day By Day




Seputarmusikindo - Mocca merayakan ulang tahunnya yang ke-21 dengan Day by Day, album studio keenam dari band pop Indonesia tercinta itu. Diproduseri oleh Mocca dan dirilis sendiri melalui Lucky Me Music, pada Day by Day Arina Ephipania (vokal, ukulele), Riko Prayitno (gitar, bas, vokal latar), Toma Pratama (bas, vokal latar) dan Indra Massad (drum, vokal latar) menawarkan harapan dan optimisme yang sangat dibutuhkan di masa-masa penuh cobaan ini. Mocca memberi kesempatan bagi penggemar yang memesan CD edisi luks di konsermocca.com sejak 1 November 2020 untuk menjadi orang-orang pertama yang mendengar album berisi sembilan lagu ini secara keseluruhan.


Mengikuti tradisi Mocca yang mempersembahkan cakram padat mereka dengan desain kemasan yang menawan, CD edisi luks Day by Day disuguhkan dalam kotak yang didesain dan diilustrasi secara apik oleh Iyoichi, serta menampilkan jam bertenaga baterai yang berkaitan dengan tema album mengenai menjalankan hidup secara hari demi hari. Hanya dicetak 500 kopi, CD edisi luks Day by Day ini diperkirakan akan bisa diterima para pemesan pada 20 November, bertepatan dengan dirilisnya single “Brand New Day” yang menyusul “Simple I Love You”, “Everything Is Gonna Be Fine” dan “There’s a Light at the End of the Tunnel” yang sudah dirilis sebelumnya. Lalu, Mocca akan merilis lagu setiap bulan hingga Day by Day versi digital tersedia pada Maret 2021.


Rencana awal Mocca di 2020 adalah merekam album mini untuk dirilis pada Record Store Day di bulan April. Namun, tak lama setelah “Simple I Love You” beredar pada Februari, pandemi COVID-19 dan protokol yang diberlakukan membuat kuartet yang dibentuk di Bandung dan kini bermukim di Jakarta tersebut harus berhenti dan berpikir ulang. “Selama pandemi kami sempat panik. Tapi akhirnya punya beberapa rencana untuk tetap bisa produktif,” kata Toma.


Begitu memutuskan untuk mengubah mini album itu menjadi album penuh, Mocca harus menemukan cara bekerja di bawah pembatasan sosial dari pemerintah. Upaya pertamanya, “Everything Is Gonna Be Fine”, direkam sepenuhnya secara berjarak, dengan masing-masing anggota band merekam bagiannya dari rumah. “Kecuali Toma yang sudah lebih berpengalaman dan alatnya sudah lengkap, saya, Riko dan Indra benar-benar harus mulai tahu bagaimana cara merekam di rumah,” kata Arina. Lagu itu membuka jalan bagi sisa album, walau Indra meninggalkan drum elektriknya di rumah demi ketika pembatasan sosial dilonggarkan. “Untuk ‘All the Way’ sama ‘There’s a Light’, gue kekeh minta rekaman di studio karena ingin sound drum yang lebih benar,” katanya.


Day by Day juga menampilkan sejumlah kolaborator baru, yakni Vega Antares yang mengisi kibor, gitar dan vokal latar; Nanin Wardhani yang bermain akordeon dan kibor; Akbari “Bane” Hakin dari band Rosemary yang menyumbang terompet; Enrico Octaviano yang menambahkan synthesizer; dan Hiroaki Kato yang menyanyikan vokal latar. Rekti Yoewono dari The S.I.G.I.T. dan Mooner juga bertindak sebagai co-producer di “There’s a Light at the End of the Tunnel”, dengan mengisi vokal, gitar dan bas, serta mengerjakan mixing lagu itu. “Mereka memberikan elemen-elemen yang kami tidak punya, kayak masakan dikasih bumbu yang baru,” kata Arina.


Secara keseluruhan, Day by Day adalah album yang berisi eksplorasi baru Mocca, sambil menekankan kekuatan mereka selama ini. Mocca berharap album ini akan memperkenalkan mereka ke pendengar baru, sambil memperluas pendengar di luar negeri. Untuk mewujudkan hal kedua ini, mereka telah menyiapkan “All the Way” versi bahasa Jepang yang akan beredar secara eksklusif dalam format digital di Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. “Mudah-mudahan banyak yang mau dengar albumnya dan bisa berdampak positif untuk pendengar karena lagunya berisi ajakan-ajakan positif,” kata Indra.


Yang lebih penting lagi, Day by Day adalah bukti dari sebuah band yang masih bisa bertahan dan berkembang. “Gue bangga banget sama teman band, manajemen, dan tim teknisi gue, karena kami masih mampu bergerak dan membuat sesuatu dalam keadaan yang sulit,” kata Riko.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama